Rasionalnews.com-
16/06/2020.
Mengharapkan untuk bisa bertemu dengan Allah di akhir kehidupan yang haki kiki,
Namun belum mengenal Allah dan sifat-sifat nya memiliki rohman dan rohim,
Tanpa mengenal Allah mustahil bisa bertemu Allah,
Perjalanan untuk mengenal Allah,
Kita harus mencitai kekasih Allah lebih dahulu dan dari para penerus nya kekasih Allah,
Di antara nya,
Para Sahabat Rasulullah,
Auliya,Ulama,
Termasuk para kyai
Yang diterangkan oleh
Kh.Ahmad Marzuqi
Tercantum dibawah ini bagian dari untuk mengenal Allah dan untuk mencintai nya, Nama-nama nya selalu dipelahara dan di ziarahi, Perjuangan mengenalkan nama Allah kepada kita,
Yaitu,
Kyai Irfan Hasbullah lebih akrab disapa Kyai Irfan Kertijayan. Beliau seangkatan dengan Kyai Muhammadun Pati ketikan “nyecep ilmu” kepada Kyai Amir Idris Simbang Kulon. Kyai Irfan juga pernah mengaji kepada Kyai Agus Naraban Kergon Pekalongan. Ketika kesulitan membeli kitab, beliau mengumpulkan kertas berkas untuk dijadikan buku. Beliau salin tulisan kitab di atas kertas-kertas yang dibukukan untuk mengaji. Ketelatenan dan keuletannya di dalam menulis, sehingga Kyai Irfan berhasil merampungkan tulisan tangan Ihya Ulumuddin sampai 3 jilid.
Beliau memperdalam mengajinya sampai ke Mangkang Semarang dan Termas Pacitan Jawa Timur. Kyai Irfan juga pernah mengaji kepada Kyai Amin Rembun (Abah Kyai Sakhowi dan Kyai Masyhadi Sampangan).
Kyai Irfan boleh dikatakan tokoh di balik layar berdirinya NU tahun 1926 sehingga pada tahun berikutnya beliau aktif membimbing warga Nahdiyin di daerahnya.
Kyai visioner berwawasan jauh ke depan, di kala umat membicarakan perlu tidaknya membangun masjid, Kyai Irfan menggagas pembangunan masjid Annur di Kertijayan setelah sebelumnya beliau mendirikan Musola dengan tanah waqaf pribadi. Sekarang Musola itu menjadi bagian halaman masjid Annur. Sifat kukuh kyai Irfan untuk mendirikan masjid ini membuahkan hasil berdirinya masjid di Kertijayan. Sikap kyai Irfan ini dengan sikap Kyai Syafii Abdul Majid saat mendirikan Masjid Al-Quran Buaran di Kelurahan Kradenan yang waktu itu dianggap kontroversial.
Kyai Irfan juga menggagas pendirian Madrasah Ibtidaiyah di Gang 2 Kertijayan.
KH.Irfan Hasbullah pernah mengajar Ihya Ulumuddin di Majlis Taklim Dalailul Khairot KH.Abdul Fatah bin KH.Tohir Abdul Latif Kradenan.
Kyai Irfan yang dilahirkan tahun 1894 dan wafat tahun 1980 sehingga mencapai usia 86 tshun. Putra-putri kyai Irfan yaitu Kyai Kaukab, Nurhadi, Abdul Haq, Rohmah, Sakhowi, Misrohah, Kyai Abdul Basit, dan Afiyah.
Komentar