Rasionalnews Pekalongan-
06/Juni/2020),
Pemerintahan Kota Pekalongan
sekarang terbebani berbagai permasalahan,Kalau mendengar cerita dari Orang-Orang
Kota Pekalongan,sebelum menjadi Kota Madya,sampai terbentuk Kota Pekalongan,
hingga menjadi bahan cerita
Kota Pekalongan berdampak”,
Dampak nya terasakan oleh masyarakat masa kini yang tidak mengerti awal mula nya adanya perubahan penataan pemukiman dan ekonomi hasilnya begini,
Pasar Senteling dipihak tigakan perjanjian terlalu panjang melebihi di atas jabatan Walikota
sampai 30 tahun lebih,
Hal tersebut menjadi sebuah catatan Pemerintahan sekarang,
Ibarat nya,tidak makan nangka nya
tetapi menikmati getah nya,
Setelah Pasar Senteling/Banjarsari kebakaran”,
hal itu menjadi pertanyaan masyarakat pra sejarah ekonomi Kota Pekalongan,
Dengan adanya Pasar Senteling di pihak tigakan dengan perjanjian waktu sampai 30 tahun lebih,
Sebenarnya akan memperbaiki ekonomi Kota Pekalongan,
apakah akan berebut keuntungan dari duit masyarakat Kota Pekalongan,waktu Pemerintahan masa lalu,
Yang remuk Pemerintahan sekarang,Tuntutan terus berjalan perbaikan Banjarsari”,
Benang merah tentang Rob tidak ada kunjung penyelesaiannya sampai puluhan tahun,
Kata kunci penyebab terjadi nya rob yang begitu besar air nya,
Benar-benar Pemerintahan sekarang di pusingkan oleh pihak tidak kejujuran bukan hak nya dimiliki nya,
Antara tanah bibir pantai dan bibir sungai,Jarak pemukiman rumah mencapai 6.cm,hingga perbatasannya ada yang mengatakan jarak perbatasan hak milik dinas perairan 12.cm,
Sekarang tanah-tanah tersebut menjadi Bangunan Rumah Permanen”,
Perubahan penataan pemukiman penduduk,menjadi bahan sejarah Belanda
Antara benci Belanda apa mencari keuntungan dari besi Belanda”,
sebuah pertanyaan,
Tentang perubahan penataan pemukiman penduduk,
Besi belanda kemana”,
Kata masyarakat prasejarah tentang perairan membendung rob
,Diwaktu itu,Belanda membangun membendung rob melalui irigasi pintu-pintu air terpasang di tititik rawan rob,dengan kekuatan ratusan tahun,sudah diperhitungkan dengan matang,
Bahwa wilayah pesisir tidak terlepas dari bencana rob, Kekuatan untuk membendung rob menggunakan bahan besi anti karat,Itulah pandangan dari Belanda,Bukan pandangan seperti kita,mumpung ada kesempatan kita sikat”,
Perjalanan bencana adanya,
Nahkoda nya kita sendiri”,
Jumat/05/Juni/2020,
Saelany Mahfudz.SE.Walikota Pekalongan,
Menyelenggarakan Jumpa Pers”,
Walikota Pekalongan menyatakan dihadapan awak Media,
Kota Pekalongan tanggap darurat bencana Rob”,
7.700,Penduduk Warga Kota Pekalongan terkena dampak Rob,
Dengan kejadian bencana rob yang begitu besar,
mengakibatkan menyengsarakan ribuan masyarakat Kota Pekalongan,
Hal tersebutlah yang menjadikan
HM.Saelany Mahfudz.SE.
Walikota Pekalongan,
Mengambil sikap tegas,
Demi keselamatan masyarakat nya dari Rob,
,Bangunan tanggul jangan di jadikan ajang panen,
Tetapi wujudkan masyarakat lepas dari penderitaan Rob”,
Inti nya,Bangunan tanggul Rob harus Permanen
HM.Saelany Mahfudz.SE.Walikota Pekalongan,Demikian ketegasan dari Walikota.
Komentar