oleh

BERITA HOAX LEBIH BAHAYA DARIPADA VIRUS CORONA

Spread the love

Rasionalnews nasional(31/01)

Penyebaran virus korona menggemparkan masyarakat dunia,adanya pemberitaan simpang siur di media sososial yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka perlu kewaspadaan terhadap berita hoax yang meresahkan masyarakat dunia berita bukan yang sebenarnya yang terjadi,”

Virus corona tersebut baru ditemukan para ahli medis pada tanggal delapan Desember 2019,tentang virus corona metode jenis baru meluas sangat cepat,pertama kali muncul, di Tiongkok,namun sudah puluhan negara di dunia positif terjangkit oleh virus korona,

dengan muncul nya virus berbahaya membuat warga dunia cemas, tapi jangan sampai panik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus virus korona jenis baru itu merupakan kondisi darurat kesehatan bagi Tiongkok,tetapi belum merupakan darurat kesehatan global,

Walaupun belum merupakan darurat kesehatan global, Indonesia patut bersiaga. Dunia satu, perkembangan teknologi kedirgantaraan memungkinkan mobilitas manusia lintas negara begitu tinggi setiap harinya.Bersamaan dengan mobilitas manusia itu, terjadi pula mobilitas penyakit menular lintas negara, lintas benua, Apalagi, sejumlah negara tetangga sudah positif terjangkit oleh virus mematikan itu.

Pada saat ini setiap hari ada kurang lebih 30 penerbangan dari Tiongkok, baik penerbangan langsung maupun transit, menuju Indonesia, Jumlah penumpang antara 4.500 dan 6.000 setiap hari harus diperhitungkan dalam penanganan virus korona.

“Pemerintah Indonesia sudah memperketat pengawasan di pintu masuk negara dengan menyiagakan alat deteksi berupa thermal scanneruntuk mencegah novel coronavirus (2019-nCoV) masuk ke Indonesia. Melalui alat tersebut, nantinya para penumpang bisa dideteksi sejak dini apakah ada potensi gejala terjangkit oleh virus tertentu.

Sampai saat ini sebanyak 135 _thermal scanner’ telah diaktifkan di 135 pintu masuk negara baik darat, laut, maupun udara, Pemerintah juga menyiapkan 100 rumah sakit rujukan.

Kesiapan pemerintah itu tidak boleh lepas dari amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. Maksud dan tujuan undang-undang itu ialah melindungi penduduk dari malapetaka yang ditimbulkan wabah sedini mungkin dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.

Berupaya penanggulangan wabah, menurut undang-undang tersebut, mempunyai dua tujuan pokok, Pertama, berusaha memperkecil angka kematian, akibat wabah dengan pengobatan.Kedua, membatasi penularan dan penyebaran penyakit supaya penderita tidak bertambah banyak dan wabah tidak meluas,”

Publik tidak perlu meragukan kemampuan Kementerian Kesehatan sebagai penggerakan perlindungan bidang kesehatan dalam mengantisipasi menyebarnya virus baru tersebut di Indonesia,Akan tetapi, jujur dikatakan bahwa pemantik kepanikan biasanya akibat peredaran informasi yang tidak bertanggung jawab.

Terus terang, informasi simpang siur soal virus korona sudah menyebar luas di media sosial.Misalnya, pada 23 Januari, beredar informasi seorang karyawan tertular oleh virus korona seusai datang dari Tiongkok. “Setelah mendengar kabar itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bergegas meninjau lokasi,

Dalam keterangannya, Menkes mengatakan karyawan yang diduga terinfeksi oleh virus korona telah dibawa ke rumah sakit, Namun, setelah diperiksa lebih lanjut dipastikan bahwa hasilnya negatif,Yang bersangkutan hanya mengalami flu biasa,

Semua pihak perlu diimbau agar berhati-hati dalam memberikan informasi,Setiap informasi yang diedarkan dipastikan dulu kebenarannya sehingga bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Jangan sampai apa yang disebarluaskan hanya berdasarkan asumsi belaka tanpa disertai bukti yang jelas sehingga menyebabkan kegaduhan di masyarakat.

“Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sepanjang Agustus 2018 sampai Februari 2019, hoaks terkait dengan kesehatan menempati posisi kedua setelah hoaks politik, Sebelum itu, Februari 2016 hingga Februari 2017, hoaks kesehatan menempati posisi pertama.

“Hoaks kesehatan ialah salah satu bentuk teror kesehatan yang paling mengerikan. Pemahaman y

Komentar